Mungkin di beberapa model Notebook terbaru atau PC kita akan melihat prosesor i3 dan ada prosesor i3 Sandy Bridge. Keduanya memiliki nama yang sama, tetapi memiliki kode yang sedikit berbeda. Apa sebenarnya Sandy Bridge? Lalu apa fungsi dari Teknologi Prosesor Sandy Bridge? Dan kelebihan yang dimiliki olehnya?
Sejarah
Sandy Bridge pertama kali dikembangkan oleh Intel di tahun 2005, dan secara resmi di perkenalkan di tahun 2009. Sandy Bridge di kembangkan untuk menggantikan arsitektur Nehalem. Intel merilis produksi pertama dari CPU yang menggunakan arsitektur dari Sandy Bridge pada tahun 2011, dengan nama brand Core.
Arsitektur Sandy Bridge di kembangkan mulai tahun 2005, dengan menggunakan proses 32nm. Dan ini menjadi salah satu proses paling mikro karena sebelumnya sebuah prosesor di proses dengan arsitektur 64nm. Prosesor yang menggunakan arsitektur Sandy Bridge akan dilengkapi dengan “cincin” yang memungkina graphics engine-nya berbagi data dengan inti prosesor sehingga proses komputasi dan hasil tampilan grafis lebih baik.
Teknologi
Teknologi Turbo Boost, yang secara otomatis bisa memindahkan atau mengalokasikan daya inti prosesor dan grafis akan meningkatkan performa dan beban kerja. Clock Speed yang dimilikinya bisa mencapai 2.3 GHz hingga 3.4 GHZ dalam keadaan biasa, tetapi saat Turbo Boost dinyalakan clock spees mencapai 3.0 GHz hingga 3.8GHz.
Teknologi Sandy Bridge ini bisa kita rasakan di Prosesor dengan nama sandi Core, atau dengan produk yang kita kenal i3, i5, dan i7. Tetapi prosesor i3, i5,dan i7 yang menggunakan Sandy Bridge tidak semua, karena ada beberapa seri dari seri prosesor i3, i5 dan i7 yang sudah di produksi sebelum Prosesor seri i dirilis dengan teknologi Sandy Bridge. Hal ini dikarenakan Sandy Bridge menggunakan socket prosesor baru, yang berbeda dengan sebelumnya, Sandy Bridge menggunakan socket LGA 1155.
Beberapa fitur yang hadir di prosesor Sandy Bridge :
- 32 kB data + 32kB instruction L1 Cache dan 256kB L2cache per core
- Shared L3 cache termasuk ke dalam prosesor grafis (LGA 1155)
- 64-byte cache line size
- Memiliki 2 load/ store untuk operasi per CPU di setiap chanel memory-nya.
- Decode micro –operation cache dan diperlebar, di optimasi untuk branch predictor
- Melakukan improve performa proses untuk transcendental mathematics, AES encryption (AES instruction set) dan SHA – 1 hashing.
- Memiliki 256-bit / cycle Ring bus, yang berguna untuk menkoneksikan antara core unit, Grafis unit, cache dan System Agent Domain.
- Advanced Vector Extensions (AVX) sebesar 256-bit instruction set
- Memiliki Intel Quick Sync Video, yang berguna saat proses encoding dan decoding video
- Memiliki jumlah core sebanyak 8 buah untuk Physical Core atau 16 core logical menggunakan Hyper Threading
- Mengintegrasikan GMCH (Graphic dan memori) ke dalam satu buah paket.Secara kesimpulan melalui Arsitektur Sandy Bridge ini, Intel mencoba menutupi kekurangan dari Prosesor buatan mereka sebelum – sebelumnya. Intel sempat tertinggal mengenai teknologi grafis yang ada di dalam prosesor mereka dibandingkan dengan AMD dan Nvidia, dan akibatnya prosesor Intel terkenal melempen jika berurusan dengan grafis. Karena itu para Gamer lebih menyukasi menggunakan prosesor AMD dibandingkan dengan prosesor Intel untuk pengerjaan grafis dan game. tetapi melalui teknologi Sandy Bridge ini, Intel menyatukan proses grafis unit ke dalam unit CPU mereka. Salah satu seri pertama yang kita kenal dengan nama Intel HD Grafis. Dan seri Intel HD Grafis 2000 dan 3000, adalah seri pertama yang kita rasakan.
Secara keseluruhan ada 20 jenis prosesor Sandy Bridge yang diluncurkan Intel, berikut enam seri chipset, Centrino WiFi, dan adapter WiMax. Setiap prosesor memiliki empat Core CPU dan akan terintegrasi langsung dengan sebuah prosesor grafis. Jika kita melihat sekilas sedikit, Arsitektur Sandy Bridge ini mirip dengan penerapan teknologi APU yang di pakai oleh AMD. Melalui APU (Accelerator Processor Unit) ini, AMD menyatukan prosesor grafis ke dalam CPU dan AMD menamakan dengan teknologi APU dengan brand AMD Vision
Sejarah
Sandy Bridge pertama kali dikembangkan oleh Intel di tahun 2005, dan secara resmi di perkenalkan di tahun 2009. Sandy Bridge di kembangkan untuk menggantikan arsitektur Nehalem. Intel merilis produksi pertama dari CPU yang menggunakan arsitektur dari Sandy Bridge pada tahun 2011, dengan nama brand Core.
Arsitektur Sandy Bridge di kembangkan mulai tahun 2005, dengan menggunakan proses 32nm. Dan ini menjadi salah satu proses paling mikro karena sebelumnya sebuah prosesor di proses dengan arsitektur 64nm. Prosesor yang menggunakan arsitektur Sandy Bridge akan dilengkapi dengan “cincin” yang memungkina graphics engine-nya berbagi data dengan inti prosesor sehingga proses komputasi dan hasil tampilan grafis lebih baik.
Teknologi
Teknologi Turbo Boost, yang secara otomatis bisa memindahkan atau mengalokasikan daya inti prosesor dan grafis akan meningkatkan performa dan beban kerja. Clock Speed yang dimilikinya bisa mencapai 2.3 GHz hingga 3.4 GHZ dalam keadaan biasa, tetapi saat Turbo Boost dinyalakan clock spees mencapai 3.0 GHz hingga 3.8GHz.
Teknologi Sandy Bridge ini bisa kita rasakan di Prosesor dengan nama sandi Core, atau dengan produk yang kita kenal i3, i5, dan i7. Tetapi prosesor i3, i5,dan i7 yang menggunakan Sandy Bridge tidak semua, karena ada beberapa seri dari seri prosesor i3, i5 dan i7 yang sudah di produksi sebelum Prosesor seri i dirilis dengan teknologi Sandy Bridge. Hal ini dikarenakan Sandy Bridge menggunakan socket prosesor baru, yang berbeda dengan sebelumnya, Sandy Bridge menggunakan socket LGA 1155.
Beberapa fitur yang hadir di prosesor Sandy Bridge :
- 32 kB data + 32kB instruction L1 Cache dan 256kB L2cache per core
- Shared L3 cache termasuk ke dalam prosesor grafis (LGA 1155)
- 64-byte cache line size
- Memiliki 2 load/ store untuk operasi per CPU di setiap chanel memory-nya.
- Decode micro –operation cache dan diperlebar, di optimasi untuk branch predictor
- Melakukan improve performa proses untuk transcendental mathematics, AES encryption (AES instruction set) dan SHA – 1 hashing.
- Memiliki 256-bit / cycle Ring bus, yang berguna untuk menkoneksikan antara core unit, Grafis unit, cache dan System Agent Domain.
- Advanced Vector Extensions (AVX) sebesar 256-bit instruction set
- Memiliki Intel Quick Sync Video, yang berguna saat proses encoding dan decoding video
- Memiliki jumlah core sebanyak 8 buah untuk Physical Core atau 16 core logical menggunakan Hyper Threading
- Mengintegrasikan GMCH (Graphic dan memori) ke dalam satu buah paket.Secara kesimpulan melalui Arsitektur Sandy Bridge ini, Intel mencoba menutupi kekurangan dari Prosesor buatan mereka sebelum – sebelumnya. Intel sempat tertinggal mengenai teknologi grafis yang ada di dalam prosesor mereka dibandingkan dengan AMD dan Nvidia, dan akibatnya prosesor Intel terkenal melempen jika berurusan dengan grafis. Karena itu para Gamer lebih menyukasi menggunakan prosesor AMD dibandingkan dengan prosesor Intel untuk pengerjaan grafis dan game. tetapi melalui teknologi Sandy Bridge ini, Intel menyatukan proses grafis unit ke dalam unit CPU mereka. Salah satu seri pertama yang kita kenal dengan nama Intel HD Grafis. Dan seri Intel HD Grafis 2000 dan 3000, adalah seri pertama yang kita rasakan.
Secara keseluruhan ada 20 jenis prosesor Sandy Bridge yang diluncurkan Intel, berikut enam seri chipset, Centrino WiFi, dan adapter WiMax. Setiap prosesor memiliki empat Core CPU dan akan terintegrasi langsung dengan sebuah prosesor grafis. Jika kita melihat sekilas sedikit, Arsitektur Sandy Bridge ini mirip dengan penerapan teknologi APU yang di pakai oleh AMD. Melalui APU (Accelerator Processor Unit) ini, AMD menyatukan prosesor grafis ke dalam CPU dan AMD menamakan dengan teknologi APU dengan brand AMD Vision
Komentar
Posting Komentar