Tahun 2011, Intel memperkenalkan arsitektur baru bernama Sandy Bridge untuk seri prosesor Core. Intel sudah merintis prosesor era generasi baru sejak Intel merilis prosesor seri core dengan i3,i5 dan i7. Setelah itu Intel memperbaharui-nya dengan seri core baru dengan teknologi Sandy Bridge dan terakhir era Core ini memasuki Generasi ketiga dengan nama “Ivy Bridge”. Ivy Bridge menjadi penerus dari teknologi Sandy Bridge. Dan Intel mengklaim Ivy Bridge ini lebih baik dibandingkan dengan Sandy Bridge.
Sebelum merilis Seri Core, Intel terlebih dahulu merilis prosesor dengan nama seri “Pentium”. Dan kira – kira sudah lebih dari 10 tahun Prosesor Pentium ini menemani jejak – jejak dari perkembangan teknologi komputer. Di mulai dari seri Pentium, Pentium D, Pentium 4, Centrino, dan lain – lainnya. Teknlogi Pentium ini mulai di tinggalkan dan diganti ke dalam seri core yang lebih baik. Hal ini dikarenakan didalam seri core ini, Intel menanamkan dual core di dalam seri Prosesor mereka dan menggunakan jenis – jenis arsitektur baru.
Saat ini seri core sudah mencapai Arsitektur Generasi ke-tiga atau yang lebih dikenal dengan “Ivy Bridge”. Ivy Bridge ini menjadi teknologi pengganti dalam membuat sebuah prosesor sebelumnya yang dikenal dengan “Tick Tock Model”. Tick adalah proses pembuatan Prosesor dengan teknologi Manufaktur baru dengan menggunakan rekayasa pada ukurannya agar tercipta prosesor dengan ukuran yang lebih kecil dari seri sebelumnya. Tock adalah proses teknologi manufaktur yang sama dengan Tick untuk membuat sebuah prosesor yang lebih sempurna dari proses Tick. Dan di proses Ivy Bridge ini, Intel menamakannya dengan Tick Plus. Di dalam Ivy Bridge ini, Intel menggunakan teknologi 22nm dengan menambahkan arsitektur GPU pada sistem prosesor miliknya dan sistem GPU inilah yang menjadi arti “Plus” pada proses Tick Plus tadi.
Prosesor Intel Ivy Bridge ini memiliki maksimum CPU multiplier sebesar 63, lebih besar 6 poin daripada Sandy Bride/Intel Core i 2nd generation. Semakin tinggi angkanya, maka performa prosesor makin tinggi karena clock speed meningkat. Karena itu Ivy Bridge lebih baik, dibandingkan dengan Sandy Bridge.
Dengan teknologi 22nm, Chip Prosesor Ivy Brdge memiliki ukruan yang lebih kecil dan menghasilkan penggunaan energi yang lebih efisien. Tri-gate transistor 3D di dalam prosesor akan menekan konsumsi power hingga 50% dibanding pendahulunya.Karena penggunaan energi yang lebih efisien, menghasilkan Suhu yang lebih rendah dibandingkan dengan prosesor sebelumnya. Karena pengaturan energi yang lebih efisien dan suhu yang lebih rendah, Kita bisa meng-Overclocknya untuk mendapatkan performa lebih tinggi. Untuk meningkatkan kinerja ini, Intel menyematkan teknolog Turbo Boost 2.0 yang lebih baru.
Peningkatan sistem GPU di dalam arsitektur Ivy Bridge ini dihasilkan dari Intel HD graphics terbaru. Chip Intel HD Graphics terbaru ini bernama Intel HD Graphics 4000. Intel mengklain bahwa performa dari Intel HD Graphics 4000 ini, 2 kali lebih baik dibandingkan dengan Intel HD Graphics 3000 yang ditanam di dalam seri Sandy Bridge. Untuk menunjang itu Intel menambahkan teknologi Intel Clear Video HD Technology, yang mampu menghasilkan kemampuan untuk mengolah resolusi video Full HD 1080p dan Blu-Ray. Intel Wireless Display (WiDi) , dengan teknologi ini kita bisa mengirim file multimedia dari Laptop ke TV secara wireless dengan menggunakan sebuah receiver. Dan terakhir ada Intel Quick Sync Video, dengan Intel Quick Sync Video mempermudah seluruh proses pengolahan video dengan proses konversi video HD 2 kali lebih cepat.
Teknologi Ivy Bridge ini, mampu menopang dari kemampuan dari DirectX 11, OpenGL 3.1 dan OpenCL. Ketiga teknologi ini menghasilkan kemampuan grafis yang baik dan tajam, dan menghasilkan resolusi tinggi. Dan Ivy Bridge mampu mengolahnya dengan baik.
Ivy Bridge difabrikasi dengan arsitektur 22nm, dan menggunakan seri nama 3xxx. Karena ukuran yang lebih kecil, energi yang lebih efisien dan suhu lebih rendah, kita lebih sering menemukannya di seri ultrabook. Contohnya ultrabook Lenovo menggunakan seri Ivy bridge, apple Machintos, dan seri ultra book dari produsen lainnya.
Sebelum merilis Seri Core, Intel terlebih dahulu merilis prosesor dengan nama seri “Pentium”. Dan kira – kira sudah lebih dari 10 tahun Prosesor Pentium ini menemani jejak – jejak dari perkembangan teknologi komputer. Di mulai dari seri Pentium, Pentium D, Pentium 4, Centrino, dan lain – lainnya. Teknlogi Pentium ini mulai di tinggalkan dan diganti ke dalam seri core yang lebih baik. Hal ini dikarenakan didalam seri core ini, Intel menanamkan dual core di dalam seri Prosesor mereka dan menggunakan jenis – jenis arsitektur baru.
Saat ini seri core sudah mencapai Arsitektur Generasi ke-tiga atau yang lebih dikenal dengan “Ivy Bridge”. Ivy Bridge ini menjadi teknologi pengganti dalam membuat sebuah prosesor sebelumnya yang dikenal dengan “Tick Tock Model”. Tick adalah proses pembuatan Prosesor dengan teknologi Manufaktur baru dengan menggunakan rekayasa pada ukurannya agar tercipta prosesor dengan ukuran yang lebih kecil dari seri sebelumnya. Tock adalah proses teknologi manufaktur yang sama dengan Tick untuk membuat sebuah prosesor yang lebih sempurna dari proses Tick. Dan di proses Ivy Bridge ini, Intel menamakannya dengan Tick Plus. Di dalam Ivy Bridge ini, Intel menggunakan teknologi 22nm dengan menambahkan arsitektur GPU pada sistem prosesor miliknya dan sistem GPU inilah yang menjadi arti “Plus” pada proses Tick Plus tadi.
Prosesor Intel Ivy Bridge ini memiliki maksimum CPU multiplier sebesar 63, lebih besar 6 poin daripada Sandy Bride/Intel Core i 2nd generation. Semakin tinggi angkanya, maka performa prosesor makin tinggi karena clock speed meningkat. Karena itu Ivy Bridge lebih baik, dibandingkan dengan Sandy Bridge.
Dengan teknologi 22nm, Chip Prosesor Ivy Brdge memiliki ukruan yang lebih kecil dan menghasilkan penggunaan energi yang lebih efisien. Tri-gate transistor 3D di dalam prosesor akan menekan konsumsi power hingga 50% dibanding pendahulunya.Karena penggunaan energi yang lebih efisien, menghasilkan Suhu yang lebih rendah dibandingkan dengan prosesor sebelumnya. Karena pengaturan energi yang lebih efisien dan suhu yang lebih rendah, Kita bisa meng-Overclocknya untuk mendapatkan performa lebih tinggi. Untuk meningkatkan kinerja ini, Intel menyematkan teknolog Turbo Boost 2.0 yang lebih baru.
Peningkatan sistem GPU di dalam arsitektur Ivy Bridge ini dihasilkan dari Intel HD graphics terbaru. Chip Intel HD Graphics terbaru ini bernama Intel HD Graphics 4000. Intel mengklain bahwa performa dari Intel HD Graphics 4000 ini, 2 kali lebih baik dibandingkan dengan Intel HD Graphics 3000 yang ditanam di dalam seri Sandy Bridge. Untuk menunjang itu Intel menambahkan teknologi Intel Clear Video HD Technology, yang mampu menghasilkan kemampuan untuk mengolah resolusi video Full HD 1080p dan Blu-Ray. Intel Wireless Display (WiDi) , dengan teknologi ini kita bisa mengirim file multimedia dari Laptop ke TV secara wireless dengan menggunakan sebuah receiver. Dan terakhir ada Intel Quick Sync Video, dengan Intel Quick Sync Video mempermudah seluruh proses pengolahan video dengan proses konversi video HD 2 kali lebih cepat.
Teknologi Ivy Bridge ini, mampu menopang dari kemampuan dari DirectX 11, OpenGL 3.1 dan OpenCL. Ketiga teknologi ini menghasilkan kemampuan grafis yang baik dan tajam, dan menghasilkan resolusi tinggi. Dan Ivy Bridge mampu mengolahnya dengan baik.
Ivy Bridge difabrikasi dengan arsitektur 22nm, dan menggunakan seri nama 3xxx. Karena ukuran yang lebih kecil, energi yang lebih efisien dan suhu lebih rendah, kita lebih sering menemukannya di seri ultrabook. Contohnya ultrabook Lenovo menggunakan seri Ivy bridge, apple Machintos, dan seri ultra book dari produsen lainnya.
Komentar
Posting Komentar