- Molekul dan Atom
Benda padat, cair dan gas terdiri dari molekul-molekul. Molekul merupakan bagian yang terkecil dari bahan dan masih mempunyai sifat-sifat yang sama dengan bahannya. Molekul itu sendiri tersusun dari atom dan atom tersusun dari sebuah inti (nukleus) yang dikitari oleh elektron dengan kecepatan yang amat tinggi. Gambar 1-1 merupakan ilustrasi dari sebuah atom.
Gambar 1. Elektron-elektron yang bermuatan negatif mengitari inti yang bermuatan positif. Dilintasan yang terluar terdapat elektron bebas.
Elektron merupakan suatu partikel listrik yang mengandung muatan negatif (-). Karena kecepatannya dalam mengitari inti, maka elektron mempunyai tenaga (energi) yang amat besar. Inti atom terdiri ari proton dan elektron. Proton memiliki massa ± 1836 kali massa elektron dan mempunyai muatan listrik positip (+) yang sama besarnya dengan muatan litrik seluruh elektron yang mengitarinya, tetapi arahnya berlawanan sifatnya. Neutron tidak bermuatan listrik (netral).
Muatan listrik yang senama (positif dan positif atau negatif dan negatif) mempunyai sifat tolak menolak. Muatan listrik yang tidak senama (positif dan negatif) mempunyai sifat tarik menarik. Proton di dalam inti saling menolak, tetapi dengan elektron saling tarik menarik. Karena gaya tarikan yang kuat inilah elektron tidak terlepas dari lintasannya. Tetapi pada lintasan terluar yang terjauh jaraknya dari inti, tarikan antara elektron dan proton kurang kuat. Elektron pada lintasan terluar dapat keluar dari ikatan atomnya bila terpengaruh oleh suatu energi. Elektron yang keluar dari ikatan atomnya disebut elektron bebas. Jumlah proton di dalam atom sama dengan jumlah elektron yang mengitari inti, maka atom itu netral (tidak bermuatan). Susunan atom disegala macam zat itu sama. Perbedaannya hanya di dalam jumlah proton, neutron dan elektronnya. Misalnya atom zat air mempunyai satu proton dan tidak ada neutron didalam intinya. Hanya ada satu elektron yang mengitari inti (Gambar 2). Atom Helium mempunyai dua proton dan dua neutron didalam intinya, dikelilingi oleh dua elektron (Gambar 3). Sedangkan inti atom Lithium tersusun dari tiga proton dan empat neutron dikelilingi oleh tiga elektron (Gambar 4). Jumlah protonnya dan elektronnya menunjukkan urutan nomor atau zat. Jadi zat air mempunyai nomor atom satu, Helium dua, Lithium tiga, begitu seterusnya dengan zat lainnya.
Gambar 2. Atom Zat Air, Satu Proton, Satu Elektron
Gambar 3. Atom Helium, dua proton, dua neutron, dan dua elektron
Gambar 4. Atom Lithium, tiga proton, empat neutron, tiga elektron
- Pengertian Tegangan (Beda Potensial) Listrik
Benda yang bermuatan listrik bila dihubungkan dengan tanah (bumi) akan menjadi netral kembali, karena memberikan kelebihan elektronnya kepada bumi atau mengambil elektron dari bumi untuk menutup kekurangan elektronnya. Jadi benda yang bermuatan itu dalam keadaan tidak seimbang muatannya atau tegang, maka benda yang bermuatan tersebut juga bertegangan atau berpotensial. Dua benda yang tidak sama muatannya mempunyai tegangan yang tidak sama. Antara dua benda yang tidak sama besar muatannya atau tidak sama sifat muatannya terdapat beda potensial listrik (biasa sebagai tegangan listrik).
Ada beberapa cara membangkitkan beda potensial (tegangan) yaitu dengan cara:
a. Induksi
b. Tenaga kimiawi
c. Panas
d. Cahaya
e. Listrik piezo
- Pengertian Arus Listrik
Perpindahan elektron bebas dalam suatu penghantar yang dihubungkan pada kutub positif (kekurangan elektron) sebuah batery dan kutub negatif (kelebihan elektron) sebuah baterai disebut arus elektron. Gambar 5 menunjukkan jalannya elektron bebas yang berpindah dari atom ke atom di dalam penghantar.
Gambar 5. Atom no 2 yang kekurangan elektron menarik elektron Bebas dari atom pertama.
Atom no 3 yang kekurangan elektron menarik elektron bebas tadi dari atom no 2, begitu seterusnya elektron bebas berpindah dari atom ke atom sepanjang penghantar, merupakan arus elektron
Jadi arus elektron terjadi bila ada proses perpindahan elektron. Arus listrik mengalir dari titik positif ke titik negatif. Arah arus listrik berlawanan dengan arah perpindahan elektron. Kuat arus listrik tergantung pada banyak sedikitnya elektron bebas yang pindah melewati suatu penampang dalam satu satuan waktu. Satuan untuk banyaknya elektron ialah coulomb. Satu coulomb sama dengan 6,28x1018 elektron. Kuat arus listrik mempunyai satuan amper (coulomb/second).
- Pengertian hambatan listrik
Perjalanan elektron dalam penghantar (kawat penghantar) amat berliku-liku di antara berjuta-juta atom. Dalam perjalanannya elektron bertumbukan satu dengan yang lainnya dan juga bertumbukan dengan atom. Rintangan yang terdapat di dalam penghantar ini disebut tahanan penghantar itu. Satuan tahanan penghantar ialah ohm diberi lambang Ω (omega).
Satu ohm ialah satu kolom air raksa yang panjangnya 1,063 m dan berpenampang 1 mm2 pada suhu 0o celcius.
Penghantar yang mempunyai tahanan kecil amat mudah dialiri arus listrik, dikatakan mempunyai daya hantar listrik yang besar. Penghantar yang mempunyai tahanan besar, sulit dialiri arus listrik, dan dikatakan mempunyai daya hantar listrik yang kecil. Jadi kita katakan bahwa besarnya nilai tahanan berbaning terbalik dengan besarnya nilai arus yang mengalir.
Tahanan suatu penghantar dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
R =
Dimana : R = tahanan dalam satuan ohm
L = panjang penghantar dalam satuan meter
ρ = tahanan jenis penghantar dalam satuan ohm-mm2/m
q = luas penampang penghantar dalam satuan mm2
Contoh:
Kawat tembaga yang panjangnya 10 m dengan luas penampang 0,5 mm2 dan tahan jenisnya 0,0175. Hitunglah besarnya tahanan kawat itu.
Jawab:
R =
10 x 0,0175
R = ----------------- à R= 0,035 ohm
0,5
- Manfaat Dasar dari Kelistrikan
Listrik merupakan suatu bentuk tenaga atau energi seperti panas, cahaya, tenaga mekanik dan tenaga kimiawi. Energi listrik mempunyai kelebihan dibanding dengan energi lain diantaranya ialah:
· Energi listrik lebih mudah disalurkan
· Energi listrik lebih mudah didistribusikan kedaerah yang luas
· Energi listrik dapat lebih mudah diubah kedalam bentuk energi lain, misalnya menjadi energi panas, cahaya, tenaga mekanik, kimiawi.
Kita menggunakan istilah listrik apabila listrik itu digunakan untuk menjalankan motor listrik, menyalakan lampu, menghasilkan panas dan membuat maknit listrik. Sedangkan istilah elektronik pada umumnya kita pakai apabila listrik itu digunakan untuk menyalakan pesawat radio, televisi, amplifier, komputer dan lain-lain alat eletronik yang memakai transistor atau IC.
Penggunaan listrik:
· Dalam rumah tangga digunakan untuk menyalakan lampu, memanaskan seterika listrik, menyalakan kipas angin (Fan), menyalakan radio, TV, tape, amplifier, coolcas, pompa air, dll.
· Dalam dunia perdagangan dan inustri, listrik digunakan untuk pesawat telepon, alat-alat komunikasi radio, komputer, mesin-mesin produksi seperti mesin bubut, gerinda, yang menggunakan motor listrik sebagai penggeraknya.
· Untuk angkutan listrik digunakan untuk menjalankan kereta api listrik, mobil listrik.
- Magnit
Sebuah magnit adalah sepotong baja yang dapat menarik potongan baja, besi, nikel dan kobalt. Magnit alam ditemukan di Magnesia sebuah kota dekat Smyrna di Turki (kata magnit berasal dari Magnesia ini). Magnit yang dibuat orang pada dasarnya mempunyai tiga bentuk yaitu magnit batang, magnit tapal kuda dan magnit jarum.
Gambar 6. a. Magnit Batang
b. Magnit Tapal Kuda
c. Magnit Jarum
Gaya tarik magnit yang terkuat terdapat pada ujung-ujungnya yang disebut kutub.
Apabila sebuah magnit jarum kita gantungkan dengan seutas tali, maka magnit jarum itu selalu mengambil kedudukan yang tetap, satu kutub menunjuk ke utara, dan kutub lain menunjuk ke selatan. Kutub yang menunjuk kearah utara disebut kutub utara dan kutub yang menunjuk ke arah selatan disebut kutub selatan.
Jika kutub utara kita dekatkan pada kutub utara, maka kutub utara magnit jarum tadi menghindar (menjauh). Tetapi jika kutub selatan kita dekatkan dengan kutub utara magnit jarum itu, maka mendekatlah kutub utara magnit jarum itu kekutub selatan. Jadi kutub magnit yang senama tolak-menolak dan kutub magnit yang tidak senama tarik menarik.
Besar gaya tolak atau gaya tarikantara dua kutub magnit dinyatakan oleh coulomb dengan rumus:
M1 x M2
K = ------------- K = gaya dalam satuan dine
R2 1 dine = 1,02 mg gaya
M1 = kuat kutub pertama dengan
satuan weber
M2 = kuat kutub kedua dengan
satuan weber
R = jarak antara dua kutub dalam
satuan cm
U S
M1 M2
R
Gambar 7 . Dua Kutub Magnit yang saling berhadapan dengan jarak R
Misalnya sebuah kutub utara dengan kuat kutub 5 weber berada dekat kutub selatan dengan kuat kutub 10 weber. Jarak antara dua kutub 0,5 cm. Maka besar gaya tarik antara kedua kutub itu ialah :
M1 x M2 5 x 10
K = ------------- K = ------------- K = 200 dine
R2 (0,5)2
Medan magnit ialah ruang yang didalamnya terdapat pengaruh garis gaya magnit. Garis-garis gaya magnit keluar dari kutub utara berjalan di luar magnit masuk ke kutub selatan. Di dalam magnit garis gaya berjalan dari kutub selatan ke kutub utara.
Gambar 8 . Garis Gaya Magnit
Manfaat magnit dalam teknologi elektronika antara lain untuk :
· Loudspeaker
· Microphone
· Motor tape
· Head erase tape
· Motor kipas (fan) pendingin
- Kemagnitan Listrik
Yang dimaksud kemagnitan listrik ialah kemagnitan yang dibangkitkan oleh arus listrik. Misalnya arus listrik yang mengalir didalam penghantar membangkitkan magnit disekelilingnya. Sebuah kumparan (lilitan) kawat bila dialiri listrik akan membangkitkan medan magnit, satu ujung menjadi kutub utara dan ujung yang lain menjadi kutub selatan.
Hubungan arah arus dan garis gaya magnit dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan, seperti gambar di bawah ini.
Gambar 9. Menentukan Arah Garis Gaya Magnit Listrik
Ibu jari yang menunjuk ke depan sebagai arah arus yang mengalir dalam penghantar. Sedangkan keempat ibu jari yang melingkari penghantar menunjukkan arah garis gaya magnit. Bila arus yang mengalir dalam penghantar diperbesar, maka medan magnitpun membesar, garis-garis gayanya mengembang. Kalau arus diperlemah garis-garis gayanya menyusut dan akan menghilang bila arus dihentikan.
Gambar 10. Garis Gaya yang Mengembang
Gambar 11. Garis Gaya yang Menyusut
Apabila sepotong penghantar kita belit-belitkan menjadi susunan banyak lilit disebut kumparan. Jika melalui kumparan kita alirkan arus listrik, maka tiap lilit menjadi magnit tipis dan seluruhnya membentuk sebuah magnit besar yang sifatnya seperti batang magnit. Garis-garis gaya keluar dari kutub utara masuk ke kutub selatan. Di dalam ruang kumparan garis-garis gaya berjalan dari kutub selatan ke kutub utara.
Gambar 12. Medan Magnit dalam Kumparan
- Prinsip Dasar Motor Arus Searah
Motor listrik ialah mesin berputar yang bertujuan mengubah daya listrik menjadi daya mekanik.
Gambar 13 memperlihatkan kumparan jangkar yang terdiri dari satu belitan kawat dan terletak diantara kutub-kutub magnit.
Gambar 13 Prinsip Dasar Motor Arus Searah
Kalau kumparan itu dilalui arus, maka pada tiap-tiap sisi kumparan akan timbul medan magnit listrik. Medan magnit listrik ini akan menimbulkan gaya Lorentz. Arah gaya itu ditetapkan dengan kaidah tangan kiri. Apabila tangan kiri diletakkan sedemikian rupa sehingga garis-garis gaya magnit dari kutub utara ke kutub selatan jatuh pada tapak tangan, sedangkan jari-jari yang direntangkan menunjuk arah arus yang mengalir pada lilitan, maka ibu jari yang direntangkan itu menunjukkan arah gaya pada kawat. Kedua gaya yang timbul itu merupakan sebuah kopel. Jika kopel itu lebih besar dari kopel mekanik yang berlawanan, maka kumparan itu akan berputar. Kalau kumparan berputar 90o kopel itu menjadi nol, karena lengan kopel kopel itu menjadi nol. Untuk menggerakkan kumparan melalui kedudukan mati (nol), maka kumparan itu harus bertenaga gerak yang cukup kuat, sedang arah arus dalam kumparan pada saat itu harus juga dibalikkan. Untuk membalikkan arah arus dibutuhkan sebuah komutator.
Kopel yang dibangkitkan oleh satu kumparan sangat tidak teratur, karena kopel itu berayun antara nilai maksimal dan nol. Untuk mendapatkan kopel yang lebih sama rata dan juga lebih besar, diperlukan sejumlah besar kumparan di sekeliling jangkar. Kumparan-kumparan itu dihubungkan dengan lamel tersendiri pada komutator.
- Prinsip Generator Arus Searah
Fungsi dari generator ialah mengubah daya mekanik (putar) menjadi daya listrik.
Kerja sebuah generator berdasarkan arus imbas listrik. Kumparan yang terdiri dari banyak lilit diputarkan dalam medan magnit, sehingga memotong garis-garis gaya magnit dan terjadilah ggl (gaya gerak listrik) di dalam kumparan itu. Gambar 14 menunjukkan prinsip terjadinya ggl hasil induksi dalam kumparan.
Gambar 14. Prinsip Terjadinya Ggl Hasil Induksi dalam Kumparan
Gambar 15 memperlihatkan sebuah lilit kawat penghantar yang diputarkan di dalam medan magnit. Sisi kanan dan sisi kiri lilit memotong garis gaya magnit, sehingga dalam kedua sisi kawat dibangkitkan ggl. Arah ggl di sisi kiri ke belakang, di kawat sisi kanan kemuka (hal ini berlawanan karena arah gerakannya juga berlawanan).
Gambar 15 . Arah Ggl dalam Sebuah Kumparan
Jika masing-masing ujung belitan itu dihubungkan dengan cincin-cincin tembaga, yang tersekat terhadap poros dan terhadap satu dengan lainnya, maka pada lilitan itu dapat dihubungkan sebuah tahanan luar dengan sikat-sikat sedemikian, sehingga belitan dengan tahanan luar itu selalu merupakan suatu rangkaian tertutup. Sebagai akibat tegangan bolak balik yang dibangkitkan di dalam lilitan, maka pada rangkaian tahanan timbul arus bolak-balik. Cincin-cincin tembaga itu tadi disebut komutator (pembalik).
Untuk menentukan arah arus pada tiap-tiap titik berlaku juga kaidah “tangan kanan”. Gambar 16 memperlihatkan cara menentukan ggl pada belitan sebuah generator.
Gambar 16. Menentukan Ggl pada Belitan Sebuah Generator
Pemasangan sikat-sikat pada komutator harus sedemikian rupa sehingga sikat-sikat itu pindah dari satu kelain setengah bulatan pada saat perubahan arah ggl, arus didalam belitan berubah arahnya yaitu pada saat belitan melalui garis netral.
Gambar 17. Posisi Arah Arus pada Setengah Putaran Belitan
Bila kumparan diputar seperti dalam keadaan pada gambar 17a, maka ggl pada sisi a berarah meninggalkan kita dan pada sisi b berarah menuju kita. Dalam rangkaian luar arus mengalir dari sikat I ke sikat II, dan pada saat itu sikat II berpolaritas negatif.
Jika belitan itu sudah mencapai keadaan seperti pada gambar 17b, maka kedua bagian komutator dihubungkan oleh sikat-sikat dan untuk sementara waktu belitan-belitan dihubung singkat. Hal ini tidak merugikan karena belitan melalui garis netral, sehingga tidak dibangkitkan ggl dan tidak ditimbulkan arus hubungsingkat. Dalam keadaan seperti pada gambar 17c, ggl pada sisi a berarah menuju kita dan pada sisi b berarah meninggalkan kita. Bagian komutator yang dihubungkan dengan sisi a mengadakan kontak dengan sikat I dan bagian yang dihubungkan dengan sisi b mengadakan kontak dengan sikat II, sehingga polaritas sikat tetap sama. Meskipun ggl dalam belitan berubah arahnya, tegangan pada sikat-sikat selalu tetap berarah sama.
1. Resistor
Resistor berfungsi untuk menghambat besarnya arus yang mengalir pada rangkaian listrik/elektronik. Semakin besar nilai resistor yang dipasang, semakin kecil arus yang mengalir. Satuan resistansi sebuah resistor adalah ohm.
Ada dua macam resistor yang dipakai pada teknik listrik dan elektronika, yaitu resistor tetap dan resistor variable.
a) Resistor Tetap
Resistor tetap adalah resistor yang mempunyai nilai hambatan yang tetap. Biasanya terbuat dari karbon, kawat atau paduan logam. Sebuah hambatan karbon dibentuk oleh pipa keramik dengan karbonnya diuapkan. Biasanya pada kedua ujungnya dipasang tutup, dimana kawat-kawat penghubungnya dipasang. Nilai hambatannya ditentukan oleh tebalnya dan panjangnya lintasan karbon. Panjang lintasan karbon tegantung dari kisarnya alur yang berbentuk spiral. Bentuk resistor karbon yang diuapkan aksial dan radial dapat dilihat pada gambar 18 di bawah ini.
Gambar 18. Hambatan Karbon yang diuapkan secara Aksial dan Radial
Gambar di bawah ini memperlihatkan simbol resistor tetap
Gambar 19. Simbol Resistor Tetap
b) Resistor Variabel
Resistor variable disebut juga dengan potensiometer ataupun rheostat, yaitu yang besarnya resistansi dapat diubah-ubah. Potensiometer mempunyai tiga sambungan, dua buah untuk ujung-ujungnya dan sebuah untuk pejalan. Gambar 20 memperlihatkan sebuah potensiometer yang terbuat dari karbon beserta simbolnya.
Gambar 20. Konstruksi dan Simbol Potentiometer Karbon
Gambar 21. Potensiometer Karbon dengan dan tanpa Saklar
Gambar 22. Konstruksi dari Potensiometer Kawat
Potensiometer kawat dipakai bila dikehendaki ketelitian yang tinggi dan untuk pemakaian daya yang besar. Pada waktu diputar hambatannya berubah secara bertahap.
Selain resistor tetap dan resistor variable, masih ada lagi jenis resistor yang khusus yang dibuat untuk keperluan-keperluan tertentu, yaitu :
a) Resistor KSN (Koefisien Suhu Negatif)
Resistor KSN adalah resistor khusus yang nilai hambatannya tergantung dari suhu. Jika suhu yang mengenainya bertambah besar, maka nilai hambatannya akan mengecil. Resistor semacam ini sering disebut thermistor atau thernewid.
Resistor-resistor KSN dipakai pada alat-alat elektronik untuk membatasi arus penghidup dan untuk membuat titik suai dari tangga-tangga akhir transistor tidak tergantung dari suhu sekitarnya. Gambar di bawah ini wujud dari resistor KSN.
Gambar 23. Simbol dan Wujud Resistor KSN
b) Resistor LDR (Light Dependent Resistor = hambatan yang tergantung dari cahaya)
Nilai hambatan pada resistor LDR akan turun jika dikenai cahaya. Resistor LDR dipakai untuk mengemudikan sebuah rangkaian atas dasar pada perubahan kekuatan cahaya.
Gambar di bawah ini adalah wujud dari resistor LDR
Gambar 24. Simbol dan Wujud Resistor LDR
|
2. Kondensator
Kondensator atau kapasitor adalah suatu komponen listrik/elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik. Satuan kapasitas kondensator adalah Farad. Satu Farad = 106 µF (mikro farad) = 109 nF (nano farad) = 1012 pF (piko farad).
Pada dasarnya sebuah kondensator terdiri dari dua buah plat penghantar yang dipisahkan oleh sebuah isolator, seperti gambar di bawah ini.
Gambar 25 . Konstruksi sebuah Kondensator
Ada dua macam kondensator yaitu kondensator tetap dan kondensator variable. Kondensator tetap ialah kondensator yang nilai kapasitasnya tetap, sedangkan kondensator variable adalah kondensator yang nilai kapasitasnya dapat diubah-ubah. Kondensator tetap dibuat berdasarkan bahannya atau dielektrikumnya, seperti kertas, keramik, milar, mika, tantalum dan elektrolit. Sedangkan kondensator variabel dielektrikumnya dari mika atau udara. Gambar di bawah ini memperlihatkan macam-macam bentuk kondensator dan simbolnya.
Gambar 26. Kondensator Tetap Dibawah 0,5 µF beserta Simbolnya
Gambar 27. Kondensator Tetap Elektrolit di atas 1 µF beserta Simbolnya
Gambar 28. Kondensator Variable beserta Simbolnya
3. Induktor
Induktor adalah komponen listrik yang digunakan sebagai beban induktif. Simbol induktor dapat ilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 29. Simbol Induktor
Wujud induktor antara lain dapat berupa kumparan kawat yang harganya dapat dibuat tetap atau tidak tetap. Induktor yang harganya tidak tetap yaitu dekade inductor dan variabel inductor. Motor-motor listrik juga termasuk induktor karena memiliki kumparan kawat. Bentuk induktor yang lain adalah transformator.
Nilai induktansi sebuah induktor dinyatakan dalam satuan Henry dan diberi simbol H (Henry). 1 Henry = 1000 mH. Pada inductor terdapat unsur resistansi (R) dan induktif (XL) jika digunakan sebagai beban sumber tegangan AC. Jika digunakan sebagai beban sumber tegangan DC, maka hanya terdapat unsur R saja. Reaktansi induktif sebuah inductor dapat dihitung dengan rumus:
XL = 2.p.f.L
dimana: XL = reaktansi induktif dalam satuan Ohm
p= 3,14
f = frekuensi dalam satuan Hz
1. Hukum Ohm
Kalau antara dua kutub positif dan kutub negatif dari sebuah sumber tegangan kita hubungkan dengan sepotong kawat penghantar, maka akan mengalir arus listrik dari kutub positif ke kutub negatif. Arus ini mendapat hambatan dalam penghantar itu. Dari peristiwa diatas dapat diketahui bahwa ada hubungan antara arus yang mengalir dalam hambatan kawat dan adanya sumber tegangan. Besarnya arus listrik yang mengalir tergantung dari besarnya hambatan kawat. Semakin besar hambatan kawat, maka semakin kecil arus yang mengalir. Apabila sumber listrik bertegangan 1 volt dihubungkan dengan hambatan sebesar 1 Ohm, maka arus yang mengalir sebesar 1 amper.
Gambar 30. Tegangan 1 V mengalirkan Arus 1 A dalam Hambatan 1 Ohm
Dalam penyelidikannya George Simon Ohm (ahli ilmu fisika dari Jerman) menemukan bahwa arus listrik yang mengalir alam hambatan akan bertambah besar jika tegangan dinaikkan, sementara nilai hambatannya tetap. Dari uraian diatas dapat dituliskan rumus hukum Ohm, yaitu :
U = I x R dimana : U = tegangan dalam satuan volt
I = arus dalam satuan amper
R = hambatan dalam satuan Ohm
Contoh: Sebuah accu 12 volt dihubungkan dengan sebuah lampu yang mempunyai hambatan 24 ohm. Berapakah arus yang mengalir didalam lampu.
U 12
Jawab: U = I x R I = ------ I = ------ = 0,5 A
R 24
2. Daya Listrik
Daya listrik diberi simbol huruf P dan dalam satuan Watt. Dari rumus hukum Ohm dapat dituliskan persamaan untuk daya listrik, yaitu:
P = U x I dimana : U = tegangan dalam satuan volt
I = arus dalam satuan amper
P = daya dalam satuan Watt
U2
P = ------- ........ P = I2 x R
R
Dari contoh di atas dapat dihitung daya lampu adalah:
P = U x I P = 12 x 0,5 P = 6 watt
Komentar
Posting Komentar